Pages

Subscribe:

Pengantar

Terima kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat.

Minggu, 14 Februari 2016

RINGKASAN MATERI PETA PERDAGANGAN INTERNASIONAL

RINGKASAN POINT-POINT PETA PERDAGANGAN INTERNASIONAL

1.      Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.
2.      Perdagangan internasional pada abad pertengahan (16) di Eropa. Kareba jalur dari Eropa menuju Asia belum ditemukan, sehingga hasil-hasil pertanian yang diperdagangkan. Orang-orang yang menguasai perekonomian (tuan tanah) disebut laum feodalis.
3.      Pada abad 18 ditemukan jalan ke Timur. Kebutuhan masyarakat dunia makin beragam (masa merkantilis) sehingga penduduk dunia harus membuat masing-masing negaranya makmur. Ukuran kemakmuran pada masa ini berupa logam mulia (emas).
4.      Manusia makhluk sosial sehingga diadakan barter (tukar menukar barang dengan barang) yang merupakan aktivitas erdagangan yang paling kuno. Perdagangan ala barter pada perkembangannya tlah mempertemukan manusia dari segala penjuru belahan dunia, menyambungkan utara-selatan timur-barat dengan latar belakang budaya yang berbeda (Timur, Arab, Asia dan Barat) salah satu penghubungnya jalur sutra.
5.      Jalur sutra terdiri dari :
a.       Timur jauh (Gujarat, India, dan Arab)
b.      Asia (China)
c.       Negara bawah angin (Malaka dan Nusantara)
d.      Eropa
Inilah awal interaksi perdagangan (ekonomi) paling intens sekaligus menjadi pertemuan antar budaya-budaya berbeda, suatu model perdagangan konvensional.
6.      Muncul uang yang semakin memudahkan manusia dalam menjalankan aktivitas perdagangan (ekonomi) sebagai alat tukar yang efektif dan efisien dan barter perlahan mulai ditinggalkan.
7.      Terbukanya jalur-jalur pekayaran baru seperti Asia Tenggara dan Amerika Latin. Salah satu jalur yang menjadi primadona terutama dalam kurun waktu sekitar abad ke-13 dengan abad ke-16 adalah Asia Tenggara terutama Kepulauan Nusantara (Indonesia).
8.      Zaman Sriwijaya, Majapahit, hingga Mataram adalah produsen rempah-rempah yang sebagian besar dibeli oleh pedagang dari Cina, Arab, dan India dengan memanfaatkan jalur sutra kemudian mereka menjualnya ke Eropa yang merupakan pasar potensial untuk perdagangan rempah-rempah dengan keuntungan berlipat ganda.
9.      Pada awal abad ke-15, Erpa bukanlah kawasan yang paling maju dan dinamis di dunia, Eropa merupakan aktor pasif dalam perdagangan internasional dan mengandalkan kekuatan konstantinopel. Pada tahun 1453, konstantinopel yang semula dikuasai Eropa kemudian ditaklukkan dan dikuasai oleh Turki Ottoman.
10.  Penaklukkan konstantinopel merupakan titik awal kebangkitan Eropa. Dalam situasi terdesak dengan kondisi perdagangan yang diambil alih Turki Ottoman dan kebutuhan akan sumber daya alam untuk kebutuhan ekonomi, maka muncul inisiatif melakukan ekspedisi-ekspedisi maritim untuk menemukan sumber daya rempah-rempah. Kemajuan dalam bidang navigasi perkapalan, geografi, astronomi, persenjataan, penemuan kompas dan peta mempermudah ekspedisi-ekspedisi tersebut.
11.  Aura perang salib masih terasa dari doktrin suci dengan dalam ekspedisi membawa semboyan 3G (Glory:Kekuasaan, Gold:Kekayaan, dan Gospel:Menyebarkan Agama Kristen) yang menjadi mantra untuk menaklukkan negeri bawah angin (Malaka dan Indonesia).
12.  Eksepedisi yang diadakan Eropa merupakan usaha menemukan jalan menuju Mameluk (Maluku) yang menyimpan rempah—rempah oleh bangsa Portugis pada tahin 1511 dibawah komando Alfonso de Al-buquerque, Portugis dapat menguasai Malaka yang ketika itu merupakan jalur maritim perdagangaan internasional teramai di dunia termasuk diantaranya jalur yang menghubungkan negeri atas angin, Timur-Tengah, China, dan India dengan pemasok utama rempah-rempah dari Kepulauan Nusantara.
13.  Teori perdagangan Internasional:
Teori Klasik :
a.       Absolute Advantage dari Adam Smith, teori yang mendasarkan pada besaran riil bukan moneter sehingga sering dikenal dengan nama teori murni perdagangan internasional.
Kelebihan : terjadinya perdagangan bebas antara dua negara yang saling memiliki keunggulan absolut yang berbeda, dimana terjadi interaksi ekspor dan impor hal ini meningkatkan kemakmuran negara. Kelemahannya : apabila hanya satu negara yang memiliki keunggulan absolut maka perdagangan internasional tidak akan terjadi karena tidak ada keuntungan.
b.      Comparative Advantage dari John Stuard Mill, teori ini menyatakan bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan untuk memproduksi barang tersebut.
Kelebihan : dapat menerangkan beberapa nilai tukar dan berapa keuntungan karena pertukaran dimana kedua hal ini tidak dapat diterangkan oleh teori absolute vintage.
Teori Modern :
a.       Teori Hecksher-Ohlin (H-O), menjelaskan beberapa pola perdagangan dengan baik, negara-negara cenderung untuk mengekspor barang-barang yang menggunakan faktor produksi yang relatif melimpah secara efektif.
Suatu negara melakukan perdagangan karena memiliki keunggulan komparatif. Basis dari keunggulan komparatif : 1. Faktor endowment, yaitu kepemilikan faktor-faktor produksi di dalam suatu negara, 2. Faktor intensity, yaitu teknologi yang digunakan didalam proses produksi.
b.      Paradoks Leontief, teori ini terjadi karena empat sebab 4 utama: 1. Intensitas faktor produksi yang berkebalikan, 2. Tariff and non tariff barrier, 3. Perbedaan dalam skill dan humam capital, dan 4. Perbedaan dalam sumberdaya alam.Kelebihan : jika suatu negara memiliki banyak tenaga kerja terdidik maka ekspornya akan lebih banyak. Sebaliknya jika suatu negara kurang memilik tenaga kerja kerja terdidik maka ekspornya akan sedikit.
c.       Teori Opportunity Cost, digambarkan sebagai production possibility curve (PPC) yang menunjukkan kombinasi output yang dihasilkan suatu negara dengan sejumlah faktor produksi secara full employment.
d.      Offer Curve/Reciprocal Demand (OC/RD), kurva yang menunjukkan kesediaan suatu negara untuk menawarkan/menukarkan suatu barang dengan barang lainnya pada berbagai kemungkinan harga.
Kelebihan : masing-masing negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional yaitu mencapai tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
14.  Manfaat perdagangan internasional : 1. Menjalin persahabatan antar negara, 2. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri, 3. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi, 4. Memperluas pasar dan menambah keuntungan, 5. Transfer teknologi modern perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efisien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
15.  Hambatan perdagangan internasional : 1. Perbedaan mata uang antar negara, 2. Kualitas sumber daya yang rendah, 3. Pembayaran antar negara sulit dan resikonya besar, 4. Adanya kebijaksanaan impor dari suatu negara, 5. Terjadinya perang, 6. Adanya organisasi-organisasi ekonomi regional.

SSumber: Pujoalwanto, Basuki. 2014. Perekonomian Indonesia, Graha Ilmu, Yogyakarta.

0 komentar:

Posting Komentar