Pages

Subscribe:

Pengantar

Terima kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat.

Selasa, 23 Agustus 2016

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN



KONSEP DASAR
Dalam upaya mencapai tujuannya, setiap perusahaan akan menggunakan berbagai sumber daya yang diperlukan untuk beroperasi, termasuk sumber daya manusia. Semakin banyak tenaga kerja yang terlibat dan semakin besar ukuran organisasi perusahaan, semakin kompleks pekerjaan serta persoalan yang dihadapi. Pengalokasian tugas dan wewenang kepada berbagai fungsi serta tingkatan menajemen harus dilakukan agar tujuan umum perusahaan dapat tercapai. Jika pemisahan fungsi organisasi telah terjadi, maka kebutuhan untuk mendelegasikan berbagai wewenang kepada berbagai tingkatan organisasi merupakan suatu kebetulan yang tidak terhindarkan.
Sistem pendelegasian wewenang yang baik memerlukan pertanggungjawaban anggota organisasi yang menerima wewenang dari tingkatan manajemen yang lebih tinggi. Hal itu untuk menjamin bahwa setiap fungsi dan tingkatan manajemen melaksanakan semua tugas yang diberikan sesuai dengan rencana yang telah disusun sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Untuk memberikan pertanggungjawaban yang baik, sebaiknya disertai dengan berbagai data dan informasi keuangan yang relevan serta memadai.
            Akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting) adalah sistem akuntansi yang mengakui berbagai pusat tanggung jawab pada keseluruhan organisasi, dan mencerminkan rencana serta tindakan setiap pusat tanggung jawab itu dengan menetapkan penghasilan dan biaya tertentu bagi pusat yang memiliki tanggung jawab bersangkutan.
            Untuk membangun sistem akuntansi pertanggungjawaban yang baik diperlukan serangkain persyaratan yang saling terkait satu dengn lainnya. Beberapa yang menjadi syarat untuk membentuk dan mempertahankan sistem akuntansi pertanggungjawaban, yaitu:

ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Akuntansi Manajemen adalah sistem akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol.
Biaya diferensial adalah berbagai perbedaan biaya antara sejumlah alternatif pilihan yang dapat digunakan perusahaan.Analisis biaya diferensial digunakan untuk menentukan kenaikan pendapatan, biaya, laba sehubungan dengan beberapa kemungkinan cara untuk menggunakan fasilitas tetap atau kapasitas yang tersedia.
Analisis biaya difensial ditujukan untuk mengamati perilaku yang terjadi antara biaya tetap (fixed cost) dengan biaya variabel (variable cost) apabila dikaitkan dengan estimasi kenaikan pendapatan (earning). Jadi konsep dasar dari analisis ini adalah untuk mengetahui apakah terjadinya kenaikan pendapatan diiringi kenaikan (increasing) biaya yang proporsional. Dalam lingkup tugas manajemen, analisis ini biasa digunakan untuk pengambilan keputusan (decision making) manajerial, seperti keputusan untuk menolak atau menerima tambahan pesanan produk dari konsumen, keputusan untuk memperluas, menutup atau melepaskan suatu fasilitas, keputusan untuk menentukan apakah perusahaan perlu memproduksi sendiri atau membeli, atau keputusan untuk menurunkan harga jual produk. Keputusan yang terakhir ini biasanya diambil pada saat produk mengalami siklus penurunan, dimana profit margin semakin berkurang, dan posisi produk mulai digerogoti produk pesaing (kompetitor).
Jadi Dengan kata lain informasi tersebut diperlukan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan mengenai pemilihan alternative tindakan yang terbaik di antara alternative yang tersedia.
1.2.Rumusan Masalah
Apakah definisi dari perubahan organisasi dan manajemen stress, serta pengaruhnyaterhadap prilaku dalam organisasi?

1.3.Manfaat Penulisan
1.      Manfaatnya untuk mahasiswa adalah sebagai panduan atau tunjangan dalam mata kuliah Akuntansi Manajemen.
2.      Manfaatnya untuk fakultas adalah sebagai tambahan karya tulis untuk memperkaya materi mengenai Akuntansi Manajemen.


Selasa, 03 Mei 2016

HUKUM BISNIS : CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJASAMA/KONTRAK




PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA
JULIA
DENGAN
Dr. ABDUL RASYID SALIMAN, S.H., M.M.
TENTANG
PEMBERIAN PINJAMAN MODAL BISNIS
 PROPERTI








BALUN IJUK, 30 MARET 2016


AKUNTANSI MANAJEMEN : ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Akuntansi Manajemen adalah sistem akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol.
Biaya diferensial adalah berbagai perbedaan biaya antara sejumlah alternatif pilihan yang dapat digunakan perusahaan.Analisis biaya diferensial digunakan untuk menentukan kenaikan pendapatan, biaya, laba sehubungan dengan beberapa kemungkinan cara untuk menggunakan fasilitas tetap atau kapasitas yang tersedia.
Analisis biaya difensial ditujukan untuk mengamati perilaku yang terjadi antara biaya tetap (fixed cost) dengan biaya variabel (variable cost) apabila dikaitkan dengan estimasi kenaikan pendapatan (earning). Jadi konsep dasar dari analisis ini adalah untuk mengetahui apakah terjadinya kenaikan pendapatan diiringi kenaikan (increasing) biaya yang proporsional. Dalam lingkup tugas manajemen, analisis ini biasa digunakan untuk pengambilan keputusan (decision making) manajerial, seperti keputusan untuk menolak atau menerima tambahan pesanan produk dari konsumen, keputusan untuk memperluas, menutup atau melepaskan suatu fasilitas, keputusan untuk menentukan apakah perusahaan perlu memproduksi sendiri atau membeli, atau keputusan untuk menurunkan harga jual produk. Keputusan yang terakhir ini biasanya diambil pada saat produk mengalami siklus penurunan, dimana profit margin semakin berkurang, dan posisi produk mulai digerogoti produk pesaing (kompetitor).

Senin, 25 April 2016

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL “DU PONT CHART, SAHAM, OBLIGASI DAN REKSADANA”

A.           DU PONT CHART
Berikut contoh yang mungkin dapat memperjelas pemahaman tentang penggunaan ROI dengan Metode Du Pont Chart sebagai dasar penilaian kinerja perusahaan: Manajemen PT Bintang Kejora, sebuah perusahaan distributor DVD Player yang berlokasi di Jakarta, pada awal tahun 2015 menyajikan laporan keuangan tahun 2012, 2013, dan 2014 sebagai berikut untuk kebutuhan penilaian kinerja manajemen secara keseluruhan :

Minggu, 14 Februari 2016

RINGKASAN MATERI PETA PERDAGANGAN INTERNASIONAL

RINGKASAN POINT-POINT PETA PERDAGANGAN INTERNASIONAL

1.      Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.
2.      Perdagangan internasional pada abad pertengahan (16) di Eropa. Kareba jalur dari Eropa menuju Asia belum ditemukan, sehingga hasil-hasil pertanian yang diperdagangkan. Orang-orang yang menguasai perekonomian (tuan tanah) disebut laum feodalis.
3.      Pada abad 18 ditemukan jalan ke Timur. Kebutuhan masyarakat dunia makin beragam (masa merkantilis) sehingga penduduk dunia harus membuat masing-masing negaranya makmur. Ukuran kemakmuran pada masa ini berupa logam mulia (emas).
4.      Manusia makhluk sosial sehingga diadakan barter (tukar menukar barang dengan barang) yang merupakan aktivitas erdagangan yang paling kuno. Perdagangan ala barter pada perkembangannya tlah mempertemukan manusia dari segala penjuru belahan dunia, menyambungkan utara-selatan timur-barat dengan latar belakang budaya yang berbeda (Timur, Arab, Asia dan Barat) salah satu penghubungnya jalur sutra.
5.      Jalur sutra terdiri dari :
a.       Timur jauh (Gujarat, India, dan Arab)
b.      Asia (China)
c.       Negara bawah angin (Malaka dan Nusantara)
d.      Eropa
Inilah awal interaksi perdagangan (ekonomi) paling intens sekaligus menjadi pertemuan antar budaya-budaya berbeda, suatu model perdagangan konvensional.
6.      Muncul uang yang semakin memudahkan manusia dalam menjalankan aktivitas perdagangan (ekonomi) sebagai alat tukar yang efektif dan efisien dan barter perlahan mulai ditinggalkan.
7.      Terbukanya jalur-jalur pekayaran baru seperti Asia Tenggara dan Amerika Latin. Salah satu jalur yang menjadi primadona terutama dalam kurun waktu sekitar abad ke-13 dengan abad ke-16 adalah Asia Tenggara terutama Kepulauan Nusantara (Indonesia).
8.      Zaman Sriwijaya, Majapahit, hingga Mataram adalah produsen rempah-rempah yang sebagian besar dibeli oleh pedagang dari Cina, Arab, dan India dengan memanfaatkan jalur sutra kemudian mereka menjualnya ke Eropa yang merupakan pasar potensial untuk perdagangan rempah-rempah dengan keuntungan berlipat ganda.
9.      Pada awal abad ke-15, Erpa bukanlah kawasan yang paling maju dan dinamis di dunia, Eropa merupakan aktor pasif dalam perdagangan internasional dan mengandalkan kekuatan konstantinopel. Pada tahun 1453, konstantinopel yang semula dikuasai Eropa kemudian ditaklukkan dan dikuasai oleh Turki Ottoman.
10.  Penaklukkan konstantinopel merupakan titik awal kebangkitan Eropa. Dalam situasi terdesak dengan kondisi perdagangan yang diambil alih Turki Ottoman dan kebutuhan akan sumber daya alam untuk kebutuhan ekonomi, maka muncul inisiatif melakukan ekspedisi-ekspedisi maritim untuk menemukan sumber daya rempah-rempah. Kemajuan dalam bidang navigasi perkapalan, geografi, astronomi, persenjataan, penemuan kompas dan peta mempermudah ekspedisi-ekspedisi tersebut.
11.  Aura perang salib masih terasa dari doktrin suci dengan dalam ekspedisi membawa semboyan 3G (Glory:Kekuasaan, Gold:Kekayaan, dan Gospel:Menyebarkan Agama Kristen) yang menjadi mantra untuk menaklukkan negeri bawah angin (Malaka dan Indonesia).
12.  Eksepedisi yang diadakan Eropa merupakan usaha menemukan jalan menuju Mameluk (Maluku) yang menyimpan rempah—rempah oleh bangsa Portugis pada tahin 1511 dibawah komando Alfonso de Al-buquerque, Portugis dapat menguasai Malaka yang ketika itu merupakan jalur maritim perdagangaan internasional teramai di dunia termasuk diantaranya jalur yang menghubungkan negeri atas angin, Timur-Tengah, China, dan India dengan pemasok utama rempah-rempah dari Kepulauan Nusantara.

MABIM TERAKHIR FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG BERLANGSUNG MERIAH

MABIM TERAKHIR FAKULTAS EKONOMI BERLANGSUNG MERIAH

Minggu (25/10) peserta mabim (masa bimbingan) yang terdiri dari dua program studi yaitu Manajemen dan Akuntansi melaksanakan mabim ke-4 yang merupakan mabim terakhir dan di mana hari ini juga dilaksanakan penutupan mabim ke-3 tahun 2015 jurusan Manajemen/Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bangka Belitung oleh Kajur Akuntansi yang mewakili Dekan Fakultas Ekonomi yang berhalangan hadir dalam penutupan mabim tersebut.

Khusus untuk jurusan Manajemen, di pertemuan sebelum-sebelumnya berisi kegiatan-kegiatan yang berhubungan tentang bidang konsentrasi yang akan dipilih setelah menginjak semester atas nantinya, hal ini dimaksudkan agar para mahasiswa baru mengenal sejak dini bidang konsentrasi apa saja yang ada di prodi Manajemen. Kegiatan yang diadakan berupa pemberian materi berdasarkan bidang konsentrasi masing-masing yang disampaikan pemateri, forum grup diskusi, membuat produk yang bernilai ekonomis, lomba asah terampil, dan lain sebagainya.

Mabim terakhir ini diisi dengan kegiatan menyenangkan, seperti senam pagi bersama-sama. Games, bertujuan mengedepankan kekompakkan, kesatuan komando, cekatan dan berpikir kreatif. Games tersebut yaitu buntut naga, membawa kelereng dalam sendok dan mencari koin dalam sagu, serta pentas seni di mana setiap kelompok menampilkan skill yang dimiliki.

 “ Dengan adanya mabim, kami berharap agar kegiatan mabim di minggu-minggu sebelumnya dapat diimplementasikan walaupun setelah selesai mabim.” Tegas Jerrikho Bonatama sebagai ketua pelaksana mabim ke-3 jurusan Manajemen saat menyampaikan kata sambutan.

Begitupun dengan ketua pelakasana mabim ke-3 jurusan Akuntansi, Abdul Rohman juga menyampaikan pesan kepada para peserta mabim, “Setelah mabim ini selesai diharapkan maba tidak kembali ke masa sebelum mabim, dan harus tetap disiplin, bermoral dan berintelektual.”

Acara mabim ke-3 jurusan Manajemen/Akuntansi Fakultas Ekonomi tahun 2015 tidak akan sukses tanpa kerjasama dari seluruh panitia yang telah menyusun dan menyelenggarakan acara ini. Mabim terakhir ditutup dengan pembagian hadiah untuk berbagai kategori penilaian bagi peserta mabim yang berlangsung seru dan meriah dan tidak ketinggalan juga salam-salaman antara peserta mabim dengan para panitia. Sayonara! 
(news by julia)